Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2012

GARA-GARA KAMU_1 Bag.C

H A P P Y READING :) Hari demi hari telah berlalu. Selama ini belum ada tanda-tanda Cakka akan menembak Oik. Mungkin benih-benih cinta itu belum tumbuh atau keduanya saling tak menyadari akan perasaan satu sama lain. Maybe.             Ketika Cakka, Ozy dan Ray sedang asyik bercerita tentang seputar pelajaran Kimia. Hal yang tak di undang tiba-tiba saja datang. “Aduh, sob. Gue ke toilet dulu ya. Panggilan alam nih” keluh Cakka. “Ya udah sono. Hush... “ usir Ozy. “Pantesan dari tadi baunya agak-agak gimana gitu. J “ Ray menimpali. “Ya udah deh.. dahh...” Cakka langsung ngacir ke toilet. “Aneh-aneh aja tuh anak satu” Ozy geleng-geleng mendengar pernyataan Ray. Mereka pun kembali melanjutkan aktivitas mereka kembali. Untuk membaca buku kimia. Di toilet “Enak banget udah keluar.” Cakka menghela napas lega sehabis kencing. Ia keluar dari toilet cowok. Saat di tikungan antara toilet cowok-cewek, ...

GARA-GARA KAMU_1 Bag.B

H A P P Y READING YA.... :) Setelah melewati malam yang penuh tantangan, nampaknya pagi-pagi begini mereka kecapean. Ada yang sudah bangun dan jalan-jalan, ada yang mandi, ada yang makan, ada juga yang masih tidur di dalam tenda, yang membuat guru-gurunya berkoar-koar tidak jelas. Oik pagi ini ternyata sudah segar dengan tampilannya yang rada tomboy itu. Hanya memakai celana jeans panjang, kaus warna senada dengan kemeja yang digulung sesikut, sepatu kets biru yang selalu menemaninya. Tak lupa ia memakai topi kesayangannya. Rambutnya yang pendek sebahu dibiarkan tergerai begitu saja. Dengan semangat ia memulai pagi ini, karna pagi ini adalah pagi yang sangat ia tunggu-tunggu untuk menjahili seseorang, melihatnya merasa ketakutan, siapa lagi dia kalau bukan Cakka, orang yang telah mengintipnya mandi di sungai. Senyuman penuh arti selalu ia pasang. “Oik, loe mau kemana?” tanya Ify ketika Oik akan keluar dari tenda. “Anu.. gue mau keluar bentar nyari angin pagi.”...

GARA-GARA KAMU_1 Bag.A

H A P P Y READING       Disebuah sekolah yang cukup bonafit di kota Jakarta. SMU Mahardika terkenal dengan murid-muridnya yang pintar dan berbakat. Dari mulai akademik maupun non akademiknya ini sangat baik. Cheerleader dan tim basketnya sering tanding dan selalu membawa pulang piala.             Seorang siswa berjalan memasuki kelasnya XI.IPA.1. Dengan tas ransel dipunggungnya. Seragam putih yang dimasukkan ke dalam celana abu-abu, tetapi ia tidak culun seperti kebanyakan siswa yang berpenampilan begitu. Name tag di seragam putihnya bertuliskan Cakka Kawekas Nuraga. “Hai bro. Tumben loe dateng jam segini?” Tanya eorang siswa berambut gondrong, Ray. “Nunggu Acha madi lama banget” Jawabnya. “Wah Acha? Loe kok gak bilang-bilang ih? Tau gitu tadinya gue kerumah loe!” Kata siswa pertama. “Kka, pacar loe tuh Shilla dari tadi bolak-balik kemari nyariin kamu” Timpal teman satunya lagi y...

BERAKHIR DENGAN BAHAGIA

Seorang gadis sedang bersimpuh di depan gundukan tanah. Air matanya terus mengalir. Satu persatu orang mulai meninggalkan tempat itu sambil menepuk pundak gadis itu untuk sekedar memberi ketabahan dan kekuatan. Seorang pemuda kini berada di sampingnya. “Oik, kita pulang yuk” Ajak pemuda itu ia merangkul pundak gadis tadi. Namun gadis yang di panggil Oik itu hanya terdiam seakan tak mampu untuk melangkahkan kakinya untuk meninggalkan tempat itu. Untuk sekedar bicarapun sulit. “Nggak Kka. Aku masih mau disini. Kasihan bunda di dalam sana.” Ujar Oik dengan suara parau. “Iya, aku ngerti. Tapi kamu kan masih punya Om Riko. Masih ada Acha dan Sivia sahabatmu dan. Aku” ujarnya meyakinkan. “Kalo gitu kalian pulang dulu aja. Aku masih pingin disini nemenin bunda.” Seorang pria paruh baya datang menghampiri keduanya. “Oik sayang kita pulang ya. Ayah nggak mau kamu gini. Tuh liat Cakka, Acha, sama Sivia. Kasihan mereka nungguin, lagian juga kalo bunda liat kamu gini, dia pasti sedih.”...