Langsung ke konten utama

GARA-GARA KAMU_1 Bag.A



H
A
P
P
Y

READING    



  Disebuah sekolah yang cukup bonafit di kota Jakarta. SMU Mahardika terkenal dengan murid-muridnya yang pintar dan berbakat. Dari mulai akademik maupun non akademiknya ini sangat baik. Cheerleader dan tim basketnya sering tanding dan selalu membawa pulang piala.
            Seorang siswa berjalan memasuki kelasnya XI.IPA.1. Dengan tas ransel dipunggungnya. Seragam putih yang dimasukkan ke dalam celana abu-abu, tetapi ia tidak culun seperti kebanyakan siswa yang berpenampilan begitu. Name tag di seragam putihnya bertuliskan Cakka Kawekas Nuraga.
“Hai bro. Tumben loe dateng jam segini?” Tanya eorang siswa berambut gondrong, Ray.
“Nunggu Acha madi lama banget” Jawabnya.
“Wah Acha? Loe kok gak bilang-bilang ih? Tau gitu tadinya gue kerumah loe!” Kata siswa pertama.
“Kka, pacar loe tuh Shilla dari tadi bolak-balik kemari nyariin kamu” Timpal teman satunya lagi yang dari tadi sibuk dengan bukunya. Shilla adalah anggotacheerleader sekolah yang cantik dan sexy. Sedangkan Cakka hanyalah seorang murid SMU yang agak kurang gaul dan hidupnya lurus-lurus saja. Sangat berbanding terbalik dengan Shilla pacarnya.
“Dia sekarang dimana?” Tanya Cakka dengan mata yang berbinar.
“Ye, giliran Shilla aja loe cepet. Pertanyaan gue tadi kagak loe jawab” Ray cemberut.
“Hehehe,,, maaf. Zy, Shilla sekarang kemana?”
“Gak taulah, diakan pacar loe. Mungkin latihan cheers. Loe kok bisa tergila-gila gitu sih sama dia?” Tanya Ozy bingung dan berhenti dengan aktivitasnya.
“Ya gitu deh.” Cakka cuman cengengesan.
“Ati-ati loe Kka sama dia. Denger-denger sih dia lagi deket gitu sama Kapten basket kita, Alvin” Kata Ozy, sedangkan Ray hanya mengangguk membenarkan ucapan Ozy.
“Ah udahlah, gue samperin Shilla dulu ya” Ujar Cakka senyum dan pergi meninggalkan kedua sobatnya itu.
“Kka, kka.. Loe belum tau aja Shilla tuh gimana” gumam Ozy cuman geleng-geleng kepala dan melanjutkan aktivitasnya membaca buku kimianya. Mungkin ia mau melakukan penemuannya.
“Gue kaihan zy, ma Cakka” Ujar Ray. “Ya udah zy, gue ke Acha dulu. Bye”
“Hm” jawab Ozy singkat.
.
.
.
            Di lapangan basket indoor, terlihat sepasang anak manusia sedang berduaan di situ dan saling pegang tangan duduk di salah satu bangku penonton.
“Shill, mending loe putusin aja si Cakka itu. Secara gitu, gue lebih eksis dari dia, gue lebih tajir, gue lebih ganteng.” Ujar seorang Cowok, Alvin sang kapten basket.
“Tunggu dong say. Emm, kayaknya kamu udah gak sabar deh” Ujar Shilla dengan tatapan jahil dan uaranya yang manja itu.
“jiahahahaha... tau aja loe” tawa Alvin sambil mengacak rambut Shilla.
“Ih... Alvin, rambut gue berantakan nih.” Kini Shilla mukanya cemberut.
“Nih gue benerin, cantiknya ntar ilang lho” saat edang asyik-asyiknya berduaan,
“Shilla” panggil seseorang dari belakang. Sontak membuat Shilla dan Alvin menoleh ke arah orang itu dengan Alvin yang tangannya merangkul pundak Shilla.
“Eh Cakka, emm.. ka.. kamu udah lama?” Tanya Shilla gugup dan melepaskan tangan Alvin dari pundaknya.
“Eh Loe Kka,” Senyum Alvin meremehkan.
“Jadi, Loe...” Cakka menunjuk ke arah Shilla dan Alvin dengan menahan emosi. “Jadi loe selingkuh Shill?” tanya Cakka.
“Emmm,, nggak kok Kka, tadi aku sama Alvin cuman...” Shilla bingung mau jawab apa.
“Iya gue sama Shilla pacaran. Emang kenapa?” Tantang Alvin.
“Gue gak nyangka Shill, loe berbuat kayak gini ke gue. Apa salah gue?” Cakka berusaha masih tetap tenang. “Mungkin kalau kita putus ini adalah jalan terbaik bagi kita” setelah mengucapkan kata-kata itu, Cakka pun pergi meninggalkan Shilla dan Alvin yang masih betah berada diampingnya.
.
.
.
            Setelah mendengar penjelasan dari Cakka, Ray dan Ozy hanya bisa terdiam memikirkan apa yang bisa mereka lakukan agar sohibnya ini bisa ketawa lagi seperti dulu. Mereka tau Cakka sangat kecewa dengan Shilla. Pasalnya Cakka itu cinta mati sama Shilla.
“Hhh” hanya helaan nafas yang keluar dari ketiganya. Saat ini mereka bertiga sedang berada di kamar Cakka.
“Gimana kalo kita ikut camping sekolah? Bentar lagi kan akan ada camping.” Celetuk Ray dengan mata yang berbinar menatap Cakka&Ozy bergantian.
“Iya, gue setuju. Bisa ngecengin adik-adik kelas nih” Cengir Ozy. “Oh ya, loe juga bisa ngelupain deh tu si Shilla Kka”
Cakka menoleh ke arah Ozy. “Maksud loe zy?” tanyanya tak mengerti.
“Jadi gini lho Kka, maksud Ozy tuh baik. Dengan cara ikut camping, kita bisa bersenang-senang. Ini kesempatan loe buat ngelupain Shilla. Mungkin aja kita ketemu bidadari nyasar gitu disana” Ujar Ray berusaha menjelaskan apa yang dimaksud Ozy tadi.
“Ok.” Akhirnya mereka bertigapun sepakat untuk ikut camping nanti.
.
.
.
            Setelah melalui perjalanan panjang dan cukup melelahkan, akhirnya rombongan bus SMU Mahardika telah sampai di tempat perkemahan.
“Anak-anak, sekarang kita sudah sampai. Kita langung mendirikan tenda. Hati-hati jalannya” Abah-abah dari guru Olah Raganya Pak Rangga.
“Ok Pak.” Seru semua siswa.
            Semua siswa pun turun dari bus. Berbondong-bondong mereka berjalan menyusuri jalan menuju ke temap perkemahan dengan membawa tas gunungnya yang super gede-gede itu.
“Hhh.. akhirnya sampai juga. Capek banget jadi pingin tidur” Ujar Ozy dengan merentangkan tangannya lebar-lebar. Untungnya di kanan-kirinya tak ada orang.
“Bener banget Zy” timpal Ray sambil manggut-manggut.
“Gue ke sana dulu ya Zy, Ray”
“Sipp.” Jawab keduanya.


*Di lain tempat.
“Ify, Acha gue gerah nih. Gue mandi dulu ya” uajar seorang cewek berpawakan tomboy.
“Ok. Hati-hati Ik. Cowok-cowok sini pada jahil-jahil” Ujar Ify.
“Sip lah.”
            Oik pun segera pergi menuju sungai terdekat, untuk melakukan rutualnya itu. Ketika sudah sampai di sungai, Oik melihat ada tanaman yang cukup lebat. Oik segera menuju ke tanaman itu untuk menanggalkan semua pakaian yang ia kenakan tadi. Oik pun segera menyelam ke sungai.
.
.
.
            Cakka terus berjalan tanpa arah. Ia masih terus memikirkan Shilla mantannya. Tanpa sadar, ternyata Cakka telah sampai di sebuah sungai dengan air yang masih jernih. Dengan udaranya yang sejuk, Cakka menghirup nafas dalam-dalam yang kemudian ia keluarkan. Ada sedikit rasa lega di dalam hatinya walaupun itu hanya sedikit saja.
Saat Cakka akan mengambil air di sungai , tiba-tiba ia melihat seseorang sedang berendam di situ. Cakka memperhatikan orang itu, ralat gadis itu. Ternyata dia sedang mandi, pikir Cakka.

Oik merasa ada yang memperhatikannya, ia segera menyapukan pandangan ke segala arah. Pandangan Oik jatuh pada sesosok lelaki sedang berdiri di seberangnya yang sedang memperhatikannya.
Oik tersadar, “aaaaaaaaaaaaaa......................” teriak Oik dan orang itu secara bersamaan
“ngapain loe disitu? Loe ngintip ya?” teriak Oik panik.
Lelaki yang diteriakinya hanya memandangnya bingung. “Ngapain gue disini? Seharusnya gue dong yang nanya ngapain loe disini?” teriak cowok itu balik.
“Pergi gak loe! Eh loe itu... ya..!”
“Apa?”
“Ngaku aja deh, loe ngintip gue kan?” teriak Oik.
“Ye,, siapa juga yang ngintip loe. Gak ada gunanya. Gak ada yang bisa dibanggain dari loe” sanggah orang itu, Cakka.
“Kurang ajar loe. Pergi gak?” untung saja tadi Oik sempat memakai jarik untuk menutupi tubuhnya sampai ke dadanya. Dan untungnya sungai itu cukup dalam, sehingga yang terlihat hanya kepala sampai lehernya.
Saat Oik dan Cakka sedang beragumentasi, seseorang datang dari arah belakang Cakka. Oik melihatnya, kalo itu temannya, Ify sama Aren.
“Aduh... ada apa ini?” tanya Ify. Cakka yang memunggunginya sontak menoleh ke belakang.
“Cakka? Ngapain kamu disini?” tanya Aren tajam. “Loe gak sedang ngintip Oik mandi kan?” tanya Aren lagi, dengan nada menyelidik.
Dengan canggung Cakka menjawab. “e.. tadi.. gue.. gak sengaja aja kesini. Ini kan tempat umum.” Katanya membela diri. “Lagian tadi juga gue gak ngelihat tuh cewek aneh”
“Ya udah Kka, mending kamu balik deh.” ujar Ify berusaha menegahi. Oik masih menatap Cakka dengan sangar.
“Ok deh, gue juga mau balik. Bilangin deh tu sama temen loe itu Fy, Ren. Siapa tadi namanya? Onyik? Ah itulah terserah! Kalo mau mandi tutupin tuh badannya.”
“Eh kunyuk, nama gue Oik ya, bukan Onyik. Sialan loe. Lagian juga ini hidup gue, ngapain loe yang ngatur2 gue mau mandi dimana?” geramnya. “Tunggu pembalasan gue CiCAK”
Cakka pun pergi dan di situ tinggalah Ify, Aren dan Oik. Ify dan Aren pun mengikuti aktivitas Oik tanpa banyak tanya.
Yang merasa murid baru Oik belum tahu siapa Cowok tadi. Karna penasaran ia menanyakan ke salah satu temannya.“Fy, tadi tuh orang siapa sih?”
“Tadi itu Cakka.”
“Oh, namanya Cakka?” Oik hanya manggut-manggut mengerti. ‘tunggu aja permainanku Cakka.’ Pikirnya yang berniat untuk melakukan suatu rencana yang tidak akan dilupakan oleh eorang Cakka.
“Ngapain loe tanya-tanya Cakka? Loe suka ya?” tanya Aren jahil.
“Ih, sori banget ya gue suka ma dia. Ogah banget gue.” Ujarnya sambil bergidik ngeri. “Fy, Ren, gue balik ke tenda dulu ya”
“Sip”


___Bersambung__

Komentar

  1. VIPQIUQIU99.COM AGEN JUDI DOMINO ONLINE TERPERCAYA DI INDONESIA

    Kami VIPQIUQIU99 AGEN JUDI DOMINO ONLINE TERPERCAYA DI INDONESIA mengadakan SEO Kontes atau Kontes SEO yang akan di mulai pada tanggal 20 Januari 2017 - 20 Mei 2017, dengan Total Hadiah Rp. 35.000.000,- Ikuti dan Daftarkan diri Anda untuk memenangkan dan ikut menguji kemampuan SEO Anda. Siapkan website terbaik Anda untuk mengikuti kontes ini. Buktikan bahwa Anda adalah Ahli SEO disini. Saat yang tepat untuk mengetest kemampuan SEOAnda dengan tidak sia-sia, hadiah kontes ini adalah Rp 35.000.000,-

    Tunggu apa lagi?
    Kontes SEO ini akan menggunaka kata kunci (Keyword) VIPQIUQIU99.COM AGEN JUDI DOMINO ONLINE TERPERCAYA DI INDONESIA Jika Anda cukup percaya akan kemampuan SEO Anda, silahkan daftarkan web terbaik Anda SEKARANG JUGA! Dan menangkan hadiah pertama Rp. 10.000.000. Keputusan untuk Pemenang Akan di tentukan dengan aturan kontes SEO yang dapat dilihat di halaman ini.

    Tunggu apa lagi? Ikuti kontes ini sekarang juga!

    CONTACT US
    - Phone : 85570931456
    - PIN BB : 2B48B175
    - SKYPE : VIPQIUQIU99
    - FACEBOOK: VIPQIUQIU99

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

BERAKHIR DENGAN BAHAGIA

Seorang gadis sedang bersimpuh di depan gundukan tanah. Air matanya terus mengalir. Satu persatu orang mulai meninggalkan tempat itu sambil menepuk pundak gadis itu untuk sekedar memberi ketabahan dan kekuatan. Seorang pemuda kini berada di sampingnya. “Oik, kita pulang yuk” Ajak pemuda itu ia merangkul pundak gadis tadi. Namun gadis yang di panggil Oik itu hanya terdiam seakan tak mampu untuk melangkahkan kakinya untuk meninggalkan tempat itu. Untuk sekedar bicarapun sulit. “Nggak Kka. Aku masih mau disini. Kasihan bunda di dalam sana.” Ujar Oik dengan suara parau. “Iya, aku ngerti. Tapi kamu kan masih punya Om Riko. Masih ada Acha dan Sivia sahabatmu dan. Aku” ujarnya meyakinkan. “Kalo gitu kalian pulang dulu aja. Aku masih pingin disini nemenin bunda.” Seorang pria paruh baya datang menghampiri keduanya. “Oik sayang kita pulang ya. Ayah nggak mau kamu gini. Tuh liat Cakka, Acha, sama Sivia. Kasihan mereka nungguin, lagian juga kalo bunda liat kamu gini, dia pasti sedih.”...

SERPIHAN HATI .CAIK.

dimatamu aku tak bermakna , tak punyai arti apa-apa kau hanya inginkanku , saat kau perlu tak pernah berubah Dear diary,         Jatuh cinta sama sahabat sendiri, adalah hal terbodoh yang pernah kulakukan. Harus berapa kali aku merutuki diriku sendiri untuk tak jatuh cinta sama dia. Sungguh menyakitkan saat dilupakan dan tak dianggap sama sahabat, teman kecilku, teman yang slalu ada untukku. Cakka Kawekas Nuraga, nama yang selalu ada di hatiku, orang yang selalu bisa membuatku salting saat bersamanya. Di dunia ini banyak beribu cowok, tapi mengapa aku harus mempunyai perasaan lain terhadapnya? Apa aku salah mencintai sahabat sendiri? Aku tak tahu apa-apa, perasaan itu muncul begitu saja. Aku Oik Cahya Ramadlani, hanya seorang gadis yang baru mengenal apa itu ‘CINTA’ tapi kenapa Cinta Pertamaku setragis ini? *** Seperti biasa Oik berangkat ke sekolah dengan Cakka sahabatnya. Dari kecil mereka selalu masuk dalam satu sekolah. Apa itu yang dinamaka...

Lukisan Cinta Oik -CERPEN-

‘Oek, oek,oek’ akhirnya bayi itu telah terlahir ke dunia. “Selamat ya, pak. Bayi anda laki-laki.” Ujar seorang suster. “Makasih Tuhan, Ih unyu banget deh anak papa. Boleh saya menggendongnya sus?” Pinta Alvin, Ayah dari bayi itu. “Baiklah, pak.” Senyuman lega dari semua orang yang berada di kamar itu tak berlangsung lama sampai Sivia kembali mengaduh kesakitan. “Auh... Dokter perut saya kenapa lagi? Sakit banget ini,” “Sus, ayo sus. Mungkin saya anaknya kembar.” Mereka bertindak dengan cepat, karena melihat keadaan Sivia yang semakin lemah. Alvin memberikan bayinya kepada suster yang satunya lagi, ia kembali mendekat ke arah Sivia untuk membantu memberikan semangat. “Sayang, bertahan ya. Ayolah demi anak-anak kita.” Alvin memegang sebelah tangan Sivia dan menciumnya. “Dok, lakukan yang terbaik dok untuk istri dan anak saya.” “Pak Alvin sebaiknya berdo’a kepada Tuhan, agar proses ini lancar.” Ujar Suster. ‘Oek, Oek, Oek”  suara tangisan bayi kembali terdengar, ...